Inovasi Transportasi Canggih untuk Jamaah Haji
Salah satu inovasi terbesar dalam pelayanan transportasi jamaah haji adalah hadirnya Kereta Masyair atau Metro Holy Sites.
Proyek prestisius ini dirancang untuk memudahkan mobilitas jamaah di kawasan suci (Masya’ir Muqaddasah) — yakni Mina, Muzdalifah, dan Arafah.
Kereta Masyair menjadi solusi cerdas untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sekaligus mendukung transportasi ramah lingkungan selama pelaksanaan ibadah haji.
Setara 50.000 Bus: Solusi untuk Kemacetan di Masya’ir
Dengan menggunakan tenaga listrik, Kereta Masyair mampu menggantikan sekitar 50.000 unit bus yang biasanya beroperasi selama musim haji.
Pengurangan jumlah kendaraan ini berdampak besar terhadap kelancaran arus pergerakan jamaah serta meningkatkan kualitas udara di wilayah suci.
Selain efisien, penggunaan kereta ini juga membantu pemerintah Arab Saudi mewujudkan visi transportasi hijau (green mobility) dalam penyelenggaraan haji modern.
lihat juga paket haji hemat di sini
Jaringan Rel Sepanjang 18,1 KM untuk Jutaan Jamaah
Kereta Masyair memiliki jalur rel sepanjang 18,1 kilometer yang menghubungkan 9 stasiun layang — masing-masing 3 stasiun di Mina, Muzdalifah, dan Arafah.
Dengan 17 unit kereta (setiap unit terdiri dari 12 gerbong), kapasitas angkutnya mencapai 3.000 penumpang per kereta, atau sekitar 72.000 jamaah per jam.
Angka ini menunjukkan efisiensi luar biasa dalam mengatur mobilitas jutaan jamaah selama puncak ibadah haji.
Teknologi Canggih Tanpa Pengemudi
Kereta Masyair didesain dengan sistem otomatis penuh tanpa masinis.
Seluruh operasionalnya dikendalikan langsung dari pusat pengawasan, memungkinkan pengaturan perjalanan secara real-time dan meningkatkan keselamatan jamaah.
Kereta ini dapat melaju dengan kecepatan 80 hingga 120 km/jam, memastikan waktu tempuh antar lokasi menjadi jauh lebih singkat dan efisien.
Proyek Raksasa dari China Railway Construction
Pembangunan Kereta Masyair dilakukan oleh China Railway Construction Corporation (CRCC) selama dua tahun dan mulai beroperasi pada November 2010.
Total nilai proyek ini mencapai 6,65 miliar riyal Saudi atau sekitar 1,77 miliar dolar AS.
Infrastruktur modern ini menjadi simbol kerja sama internasional dalam mendukung penyelenggaraan haji yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Beroperasi Selama 3 Hari, Akan Diperluas ke Masjidil Haram
Saat ini, Kereta Masyair hanya beroperasi selama 8–10 Dzulhijjah, yaitu masa puncak pelaksanaan haji.
Namun, Komite Haji dan Layanan Dewan Syura Arab Saudi merekomendasikan perluasan rute hingga ke Masjidil Haram serta pengoperasian sepanjang tahun.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi lebih luas dan kemudahan bagi peziarah yang ingin berkunjung ke lokasi penting seperti Mina, Arafah, dan Muzdalifah di luar musim haji.
Kesimpulan: Langkah Hijau Menuju Haji yang Lebih Efisien
Kereta Masyair bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tetapi juga bukti nyata komitmen Arab Saudi dalam menghadirkan transportasi ramah lingkungan bagi jamaah haji.
Dengan efisiensi tinggi, sistem otomatis, dan dampak besar terhadap kelancaran ibadah, inovasi ini menjadi tonggak penting menuju pelaksanaan haji yang lebih modern dan berkelanjutan.